Kamis, 16 Agustus 2012


DCONSONANT ARTICULATION

3 aspect : 
* Manner of Articulation (MOA)
* Point of Articulation (POA)
* Voiced/ Unvoiced

POA
Bilabial
Labiodental
Linguadental
Alveolar
Palatal
Velar
Glottal

M
O
   A
Plossive
p           b


t                  d

k                g

Fricative

f            v
s                  z

h
Africative

th              th
c                  j

Nasal
m

ng
n
Glide
w

r                y

Lateral

l



Selasa, 14 Februari 2012

stuttering

Hipnoterapi Sembuhkan Gagap
 Sembuhkan Gagap dan Semakin Percaya DiriGagap merupakan gangguan bicara, dengan indikasi tersendatnya pengucapan kata-kata atau rangkaian kalimat. Kelainan ini dapat berupa kehilangan ide untuk mengeluarkan kata-kata, pengulangan beberapa suku kata, kesulitan mengeluarkan bunyi pada huruf-huruf tertentu, sampai dengan ketidakmampuan mengeluarkan kata-kata sama sekali.

Gagap biasanya berhubungan dengan masalah kepercayaan diri dan mudah gugup. Apabila seorang penderita gagap berhadapan dengan situasi atau seseorang yang membuatnya gugup, maka reaksi pada tubuh yang sering terjadi adalah ketegangan yang terlihat saat berbicara yang dibarengi oleh gerakan-gerakan wajah, gerakan kaki, tangan, dan sebagainya.

Jenis-jenis gagap menurut fasenya.
  • Gagap Perkembangan - Terjadi biasanya pada usia 2-4 tahun. Kondisi ini tergolong wajar, karena merupakan rangkaian proses perkembangan bicara sang anak. Hal ini bisa saja terjadi karena ketidaksinkronan emosi anak dengan pengaturan alat bicara saat berbicara. Gagap perkembangan biasanya akan sembuh dengan sendirinya seiring bertambahnya usia anak
  • Gagap Sementara - Anak berusia sekitar 5-8 tahun juga dapat mengalami gagap ini, karena faktor psikologis dari lingkungan, misal kecemasan, kepanikan, ketakutan. Jenis gagap ini akan lenyap sendiri meskipun tanpa terapi tertentu. Sebagai orang tua, kita hanya perlu bersabar dan jangan memarahi anak ketika menunjukkan gejala gagap.
  • Gagap Menetap - Problem gagap ini biasanya dari usia 8 tahun sampai dewasa, bahkan sampai usia lanjut. Bila Sementara ini tidak disembuhkan tuntas, biasanya akan berlanjut sampai dewasa/tua. Penyebab masalahnya biasanya disebabkan oleh faktor psikologis, misalnya stress, kecemasan berlebihan, takut salah bicara, merasa rendah diri, merasa suaranya kurang enak didengar, merasa tidak percaya diri, dll.

Penyebab Gagap

Gagap bisa disebabkan oleh faktor fisik maupun psikologis. Penyebab fisik yaitu kemungkinan berasal dari keturunan yang menyebabkan ketidaksempurnaan secara fisik seperti gangguan pada syaraf bicara, gangguan alat bicara, keterbatasan lidah. Penyebab psikologis yaitu ketegangan yang berasal dari reaksi seseorang terhadap lingkungannya, stress mental karena sesuatu yang dirasakan tidak dapat dilakukannya.

Menurut penelitian, gagap lebih banyak disebabkan oleh faktor psikologis dibanding fisiologis. Trauma, ketakutan, kecemasan, dan kesedihan pada masa kecil bisa menyebabkan seseorang menjadi gagap sampai dewasa. Misalnya, anak yang kedua orang tuanya sering bertengkar, sehingga membuat anak takut, cemas, sedih, dan sering menangis. Cara bicara yang gagap ketika menangis bisa menjadi "kebiasaan" sampai dewasa.

Pengalaman kami membantu klien yang gagap lumayan banyak. Sehingga wajar apabila kami sama sekali tidak meragukan kemampuan kami untuk membantu klien yang menderita gagap. Bahkan kami memberi garansi kembali kepada setiap klien. Sebab itu, bagi Anda yang mengalami gagap dan sudah mencoba banyak cara untuk menghilangkan gagap tapi belum berhasil, bisa mencoba metode teknik penyembuhan gagap dengan hipnoterapi yang kami kembangkan.

Senin, 13 Februari 2012

Studi: Anak Autis Miliki Otak Lebih Besar

Satu dari 100 anak mengalami autisme ringan hingga berat.

VIVAnews - Para ilmuwan menemukan, anak laki-laki yang mengalami autisme memiliki volume otak lebih besar dibandingkan rekan mereka yang normal. Namun, hal ini tak terjadi pada anak perempuan yang mengalami autisme.

Dalam sebuah studi terbesar dari jenisnya, peneliti menemukan bahwa anak dengan autisme regresif memiliki volume otak enam persen lebih besar daripada mereka yang tidak autis. Penemuan ini menambah bukti bahwa kondisi otak yang tak dapat disembuhkan ini dipengaruhi perkembangan neurologis.

Autisme, yang mempengaruhi satu dari setiap 100 orang, akan menghambat kemampuan berkomunikasi, mengenali emosi dan bersosialisasi. Autisme terjadi dalam bentuk yang ringan maupun berat.
Selama studi, tim peneliti Universitas California memindai 180 otak anak berusia dua hingga empat tahun. Dari pindai MRI diketahui 61 anak mengalami autisme regresif saat anak berusia 18-24 bulan. Sisanya, 53 orang terdeteksi mengalami autisme awal dan 66 orang tidak memiliki autisme sama sekali.

Pemimpin peneliti Christine Wu Nordahl mengatakan, "Temuan memperlihatkan anak laki-laki dengan autisme regresif menunjukkan bentuk neuropatologi yang berbeda dari anak yang mengalami autisme dini," katanya kepada Daily Mail.

Di sisi lain, anak perempuan dengan autis dalam penelitian ini, tidak memiliki perbedaan dibandingkan anak normal. Para ahli menduga, hal ini bisa membuktikan adanya pengaruh gender dalam autisme.

Temuan yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences Early Editionmendorong para ilmuwan untuk menyelidiki bagaimana patologi otak bervariasi dalam kelompok autisme yang berbeda.
• VIVAnews